Kamis, 23 Desember 2010


PERMAINAN BOLA TANGAN
MENGGUNAKAN BOLA VOLY

Gambar
Langkah permainan & peraturan


Langkah permainan
§  Dalam permainan ini mengunakan bola volley
§  Peserta didik dibagi menjadi 2 team dan, gawang mengunakan con.
§  Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball, cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola dengan shoting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.
Peraturan permainan
§  Dribbling bola hanya dilakukan 3 langkah.
§  Apabila bola mengenai kaki maka dinyatakan pelanggaran.
§  Pemain yang berhasil mengenai con lawan maka dinyatakan point.
Keterangan  gambar
1.   Con
2.   Titik tengah
3.   Garis gawang
4.   Bola
5.   Garis pembatas lapangan



PEMBELAJARAN PERMAINAN
UNTUK PENYANDANG TUNA RUNGU

LANGKAH PERMAINAN
Gambar
Langkah pebelajaran permainan
keterangan

























































+

X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X














+

      X       X         X
X        x        X

X        X         X

X              X



§  Untuk dapat  meningkatkan kemampuaninstruksionalnya melalui belajar berkomuikasi yang baik berbagai cara dengan semua tipe peserta didik.
§  Komunikasi tangan melalui isyarat –isyarat (isyarat tangan yang menunjukan kata atau frase) dapat meningkatkan komunikasi dengan berpendengaran terbatas dalam kelas atau ruang yang besar.
§  Selain itu, dengan menggunakan isyarat tangan dapat membantu peserta didik berkomunikasi lebih baik denagn teman sebaya yang berpendenagaran terbatas .
§  Guru Pendidikan jasmani dapat menggunakan teknik berkomunikasi tradisional dan non trasisional dengan peserta didik berpendengaran terbatas
§  Isyarat-isyarat itu dapat bervariasi dari yang konkret ke abstrak yang meyatakan konsep kesadaran tubuh(body awareness), kesadaran ruang dan kualitas gerak.
§  Umpamanya, gambar sebuah tangan dapat menyatakan penggunaan tangan saja dalam tugas satu gerak, panah dapat menyatakan arah gerak,satu garis berombak denagn banyak puncak dan lembah dapat menyatakan rangkaian gerak yang cepat.
§  Berikut adalah bentuk permainan untuk tuna rungu, permainan yang diberikan adalah permainan petak jongkok
PERMAINAN PETAK JONGKOK PASTUNG
Langkah permainan
v  Dalam permainan ini pemberian komunikasi dengan bahasa isyarat dan guru memberikan contoh.
v  Pertama-tama peserta didik dibarisakan menjadi 2 bershaf selanjutnya di pimpin doa.
v  Tentukan satu orang yang akan menjadi mengejar.
v  Dalam mengejar yaitu dengan cara merangkak.
v  Untuk menghidari dari pengejar, setiap boleh diam seperti patung.
v  Apabila diam  dia tidak dapat di sentuh oleh pengejar.
v  Anak yang merangkak dapat membangunkan anak yang diam. Tetapi apabila semua anak diam, anak yang terakhir diam tersebut akan menjadi pengejar mengantikan pengejar yang lama.
v  Anak yang tidak diam namun berhasil disentuh oleh pengejar akan menjadi pengejar selanjutnya.
v  Pada akhir kegiatan permainan peserta didik di barisakn lagi menjadi 2 bershaf, untuk menutup kegiatan di akhiri dengan doa.
v  Tujuan dari permaian ini adalah untuk menguatkan otot lengan pada peserta didik, karena saat melakukan pengejaran peserta didik harus mengejar sambil merangkak.



























































+ : Guru
X : Perserta didik














+ : Guru mengawasi   proses permainan dari luar lapangan

X : Peserta didik saat melakukan proses pembelajaran permainan.



Rabu, 22 Desember 2010

kertas kerja

KERTAS KERJA
GAYA LATIHAN


Nama : Listyo Permadi
Kelas : PJKR E
NIM : 086012244180
Materi : Dribbling Bola Tangan

Uraian Tugas
1. Sikap awal badan tegak pandangan lurus ke depan.
2. Gunakan ujung jari, bukan telapak tangan saat dribbling.
3. Gunakan lengan bawah dan pergelangan tangan untuk memantulkan bola.
4. Jangan melihat pada bola saat dribbling,
5. Jaga kepala tetap tegak dan pandangan ke depan.
6. Menggunakan 2 Langkah kaki satu pantulan bola pada saat dribbling.

Gambar


Penjelasan
1. Melakukan gerak langkah dribbling bebas didalam lapangan.
2. Melakukan dribbling dengan satu langkah kaki satu pantulan bola.
3. Melakukan dribbling dengan dua langkah kaki satu pentulan bola.
4. Melakukan dribbling dengan tiga langkah kaki satu pantulan bola.
5. Melakukan dribbling dengan tiga langkah kaki dua antulan bola.
No Tugas/kreteria Pelaku 1 Pelaku II
ya tidak ya tidak
1 Sikap awal badan tegak pandangan lurus ke depan
2 Gunakan ujung jari, bukan telapak tangan saat dribbling
3 Gunakan lengan bawah dan pergelangan tangan untuk mementulkan bola
4 Jangan melihat bola pada saat dribbling
5 Jaga kepala tetap tegak dan pandangan ke depan
6 Menggunakan 2 langkah kaki satu pantulan bola pada saat dribbling

Kamis, 18 November 2010

PENDIDIKAN JASMANI

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.
Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Pengertian.

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani.
1. Tujuan Pendidikan Jasmani:
a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani
b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama
c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani
d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani
e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education)
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain
h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
2. Fungsi Pendidikan Jasmani adalah:
a. Aspek organik
1) menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan
2) meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot
3) meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama
4) meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lama
5) meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.
b. Aspek neuromuskuler
1) meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot
2) mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap/mencongklang, bergulir, dan menarik
3) mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti; mengayun, melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok
4) mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti; memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli
5) mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan
6) mengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tennis, beladiri dan lain sebagainya
7) mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki, berkemah, berenang dan lainnya.
c. Aspek perseptual
1) mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat
2) mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinya
3) mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki
4) mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu; kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis
5) mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau menendang
6) mengembangkan lateralitas (laterality), yaitu; kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri
7) mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.
d. Aspek kognitif
1) mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan
2) meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika
3) mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi
4) meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan aktivitas jasmani
5) menghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya
6) meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan.
e. Aspek sosial
1) menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada
2) mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompok
3) belajar berkomunikasi dengan orang lain
4) mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok
5) mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat
6) mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat
7) mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif
 belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif
9) mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.
f. Aspek emosional
1) mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani
2) mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton
3) melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat
4) memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas
5) menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.
  • SUMBER: 
http://pojokpenjas.blogspot.com/2007/12/bab-i-pendahuluan-rasional.html





Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses yang bertujuan meningkatkan prestasi manusia melalui aktiviti fizikal yang berkait rapat dengan pemilikan dan penghalusan kemahiran-kemahiran motor; pembangunan dan pemeliharaan kecergasan untuk kesihatan optimum dan keadaan baik; memperoleh pengetahuan, dan pembangunan sikap-sikap positif terhadap aktiviti fizikal Jenny (1961) dan Williams (1964) berpendapat bahawa Pendidikan Jasmani memberi pendidikan melalui aktiviti fizikal dan matlamatnya mempengaruhi semua perkembangan fizikal termasuk perkembangan mental dan sosial.

Definisi Pendidikan Jasmani dan Kesihatan

Barrow (1971, 1983) menyatakan Pendidikan Jasmani dalam konteks ‘pengalaman pendidikan menyeluruh’ dan berkait dengan hal seumur hidup setiap individu.
Baley & Field (1976), satu proses pengubahsuaian dan pembelajaran berkenaan organik, neuromaskular, intelektual, sosial, budaya, emosional dan estetik, hasil melalui aktiviti-aktiviti fizikal yang terpilih dan agak rancak,
Freeman (1977, 1992) menegaskan bahasa Pendidikan Jasmani meliputi pembangunan fizikal dan mental dan menumpu pada tiga domain pendidikan, iaitu psikomotor, kognitif dan afektif.
Lumpkin (1990) berpendapat Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses yang membolehkan individu mempelajari kemahiran-kemahiran fizikal, mental dan sosial serta tahap kecergasan yang tinggi.
Dauer (1995) berpendapat Pendidikan Jasmani ialah sebahagian daripada program pendidikan yang menyeluruh, yang memberi sumbangan pada asasnya melalui pengalaman-pengalaman pergerakan kepada perkembangan dan pembangunan keseluruhan kanak-kanak.

Maksud Pendidikan Kesihatan

Pendidikan Kesihatan merupakan suatu proses membekalkan atau menggunakan pengalamaan bagi mempengaruhi secara mendalam kefahaman, sikap dan amalan berhubung dengan kesihatan individu, keluarga dan komuniti.

Objektif Pendidikan Jasmani

Bertujuan membantu murid menjadi cergas melalui pembelajaran aktiviiti fizikal dan amalan kecergasan. Pembelajaran dilakukan dengan mengutamakan tiga perkara utama :
Kognitif Mengetahui dan memahami akan aspek kecergasan dan boleh diamalkan dalam kehidupan seharian

SUMBER :
http://ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jasmani

Menurut saya sendiri tentang pendidikan jasmani merupakan pola hidup sehat yang meliputi berbagai macam aspek yang terkandung di dalamnya untuk kehidupan sehari-hari meliputi:
  • jasmani dan rohani
  • lingkungan tempat tinggal
  • menjalankan pola hidup sehat
mungkin dengan tinjauan seperti ini jika di tanamkan sejak dini dapat mengkatkan kesehatan anak, dan sikap sportif dalam kesehariannya, sebagian orang mungkin menyepelekan tentang pendidikan jasmnai akan tetapi justru hal inilah yang sangat penting untuk pendidikan anak terhadap perkembangan anak baik dari psikomotorik, kognitif, dan afektif.